Advan Workplus Heritage Hadir Sebagai Jawaban Para Profesional Muda Dan Pelajar Yang Membutuhkan Laptop Stylish Namun Tetap Bertenaga. Desainnya mengusung
Yaya Touré Adalah Salah Satu Gelandang Terbaik Dan Memiliki Gaya Bermain Khas Yang Pernah Menghiasi Dunia Sepak Bola. Lahir pada 13 Mei 1983 di Bouaké, Pantai Gading, ia dikenal sebagai pemain dengan kombinasi sempurna antara kekuatan fisik, visi permainan, dan kemampuan mencetak gol. Karier Touré membawanya bermain di beberapa klub besar Eropa, termasuk Barcelona dan Manchester City, serta menjadikannya ikon bagi sepak bola Afrika.
Yaya Touré memulai karier profesionalnya di klub Belgia, Beveren, sebelum melanjutkan ke beberapa klub Eropa seperti Metalurh Donetsk dan Olympiacos. Namanya mulai di kenal saat bermain di AS Monaco, yang membawanya ke Barcelona pada 2007. Bersama Barcelona, Touré meraih sukses besar, termasuk menjuarai Liga Champions 2008/09.
Namun, puncak kariernya terjadi setelah bergabung bersama Manchester City di tahun 2010. Di Inggris, ia menjadi bagian penting dalam kebangkitan City, membantu klub memenangkan tiga gelar Liga Inggris (2011/12, 2013/14, dan 2017/18). Salah satu musim terbaiknya terjadi pada 2013/14, ketika ia mencetak 20 gol di Premier League—angka luar biasa untuk seorang gelandang.
Yaya Touré di kenal sebagai gelandang serba bisa. Ia memiliki postur tinggi dan fisik kuat, tetapi juga memiliki teknik luar biasa dan kemampuan dribel yang halus. Keunggulannya dalam membawa bola dari lini tengah serta tendangan jarak jauhnya yang keras menjadikannya ancaman bagi lawan. Selain itu, ia memiliki visi dan kemampuan mengatur tempo permainan yang membuatnya menjadi salah satu gelandang terbaik di generasinya.
Sebagai salah satu pesepakbola Afrika tersukses, Yaya Touré menginspirasi banyak pemain muda di benua tersebut. Ia juga menjadi simbol kebangkitan Manchester City di era modern. Setelah pensiun, ia tetap aktif di dunia sepak bola, baik sebagai pelatih maupun duta olahraga. Dengan rekam jejaknya yang gemilang, nama Yaya Touré akan selalu di kenang sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola.
Yaya Touré Memiliki Perjalanan Karier Yang Luar Biasa
Yaya Touré Memiliki Perjalanan Karier Yang Luar Biasa, bermain di berbagai liga Eropa dan menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Dari awal kariernya di Belgia hingga mencapai puncak kejayaan bersama Barcelona dan Manchester City, Touré menunjukkan konsistensi, keunggulan teknis, dan kepemimpinan di lapangan.
Awal Karier di Eropa (Beveren, Metalurh Donetsk, Olympiacos, dan AS Monaco)
Yaya Touré memulai karier profesionalnya di Beveren (2001–2003), klub Belgia yang sering menjadi tempat berkembang bagi pemain muda Afrika. Setelah menunjukkan potensinya, ia pindah ke Metalurh Donetsk di Ukraina (2003–2005), di mana ia mulai mendapatkan perhatian klub-klub besar Eropa.
Kesuksesan Besar di Barcelona (2007–2010)
Barcelona merekrut Yaya Touré pada 2007 dengan harga sekitar €10 juta. Di bawah asuhan Pep Guardiola, Touré menjadi bagian penting dalam lini tengah Barcelona yang mendominasi sepak bola Eropa.
Touré berkontribusi besar dalam musim treble Barcelona pada 2008/09, di mana klub memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Ia bahkan bermain sebagai bek tengah dalam final Liga Champions 2009 melawan Manchester United, menunjukkan fleksibilitasnya di lapangan.
Puncak Karier di Manchester City (2010–2018)
Pada 2010, Touré pindah ke Manchester City dengan harga sekitar £24 juta. Di sini, ia berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia dan menjadi pilar kebangkitan City di era modern.
Touré mencetak gol kemenangan di final Piala FA 2011, yang mengakhiri puasa gelar City selama 35 tahun. Ia kemudian membantu klub memenangkan tiga gelar Premier League (2011/12, 2013/14, 2017/18).
Musim 2013/14 menjadi yang terbaik bagi Touré, di mana ia mencetak 20 gol di Premier League, jumlah yang luar biasa untuk seorang gelandang. Ia juga terkenal dengan kemampuan tendangan bebas dan dribelnya yang kuat.
Akhir Karier di Olympiacos dan Qingdao Huanghai
Setelah delapan tahun di City, Touré meninggalkan klub pada 2018. Ia sempat kembali ke Olympiacos, tetapi tidak bertahan lama.
Touré Memiliki Keunggulan Fisik Yang Membuatnya Sulit Di Taklukkan
Yaya Touré di kenal sebagai salah satu gelandang paling komplet dalam sejarah sepak bola. Dengan kombinasi fisik yang kuat, teknik luar biasa, dan kemampuan membaca permainan, ia menjadi pemain kunci di setiap tim yang ia bela. Berikut adalah beberapa aspek utama dalam gaya bermainnya:
Fisik Kuat dan Dominasi di Lini Tengah
Dengan tinggi 191 cm, Touré Memiliki Keunggulan Fisik Yang Membuatnya Sulit Di Taklukkan dalam duel satu lawan satu. Ia mampu melindungi bola dengan baik dan menggunakan tubuhnya untuk menahan tekanan lawan. Selain itu, staminanya yang luar biasa memungkinkannya bermain dalam tempo tinggi sepanjang pertandingan.
Dribel dan Kemampuan Membawa Bola
Salah satu ciri khas utama Touré adalah kemampuannya dalam membawa bola dari lini tengah ke area pertahanan lawan. Ia memiliki dribel halus dan langkah panjang, yang memungkinkannya melewati lawan dengan mudah. Gaya ini sering dibandingkan dengan gelandang serang, meskipun ia bermain lebih dalam.
Visi dan Umpan Akurat
Touré bukan hanya seorang gelandang bertahan atau box-to-box biasa; ia memiliki visi luar biasa dalam mengontrol tempo permainan. Umpan-umpannya sangat akurat, baik dalam distribusi bola pendek maupun umpan terobosan jarak jauh.
Tendangan Keras dan Akurasi Tinggi
Touré juga dikenal memiliki tendangan kaki kanan yang sangat keras dan presisi. Ia sering mencetak gol dari luar kotak penalti, baik melalui open play maupun tendangan bebas. Gol-gol spektakulernya, terutama di Premier League bersama Manchester City, menjadi bukti keahliannya dalam mengeksekusi peluang.
Ketenangan dan Kepemimpinan di Lapangan
Meskipun memiliki gaya bermain yang agresif, Touré tetap tenang dalam situasi sulit. Ia mampu membaca permainan dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat di bawah tekanan. Kepemimpinannya juga terlihat saat ia menjadi pemain kunci dalam kebangkitan Manchester City.
Perjalanan Kariernya Bersama Les Éléphants
Yaya Touré adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola Pantai Gading. Sebagai gelandang utama timnas selama lebih dari satu dekade, ia memainkan peran kunci dalam membawa negaranya ke puncak sepak bola Afrika. Berikut adalah Perjalanan Kariernya Bersama Les Éléphants.
Debut dan Awal Karier di Timnas (2004–2006)
Touré memulai debutnya bersama tim nasional Pantai Gading pada 2004. Ia segera menjadi bagian penting dari skuad yang berkembang pesat dan mulai bersaing di tingkat internasional. Touré turut membantu timnya lolos ke Piala Dunia FIFA 2006, yang merupakan partisipasi pertama Pantai Gading dalam ajang tersebut.
Pemain Kunci di Piala Dunia dan Piala Afrika (2006–2014)
Touré menjadi andalan di lini tengah Pantai Gading dalam tiga edisi Piala Dunia berturut-turut (2006, 2010, 2014). Sayangnya, meskipun memiliki generasi emas dengan Didier Drogba, Kolo Touré, dan Salomon Kalou, Pantai Gading selalu gagal melewati fase grup di Piala Dunia.
Di Piala Afrika, Touré beberapa kali membawa timnya ke tahap akhir turnamen. Ia bermain di final Piala Afrika 2012, tetapi Pantai Gading kalah dari Zambia lewat adu penalti.
Puncak Karier: Juara Piala Afrika 2015
Puncak kejayaan Touré bersama timnas terjadi di Piala Afrika 2015, ketika ia berhasil membawa Pantai Gading menjadi juara. Sebagai kapten, ia memimpin tim dengan penuh dedikasi dan mencetak gol penting di semifinal melawan Republik Demokratik Kongo. Di final, Pantai Gading kembali menghadapi adu penalti, tetapi kali ini mereka menang atas Ghana. Gelar ini menjadi pencapaian terbesar Touré bersama tim nasional.
Pensiun dari Tim Nasional (2016)
Setelah lebih dari satu dekade membela negaranya, Yaya Touré memutuskan pensiun dari timnas pada 2016 dengan total 102 caps dan 19 gol. Ia dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah membela Pantai Gading, dengan peran besar dalam membawa negaranya meraih kejayaan di sepak bola Afrika Yaya Touré.