Debut Lionel Messi di tim utama Barcelona pada tahun 2004 menjadi titik awal dari sebuah kisah sukses yang tak terbantahkan. Ketika itu, Messi masih sangat muda, tetapi bakatnya yang luar biasa segera terpancar begitu ia menginjakkan kaki di lapangan hijau. Di bawah arahan pelatih legendaris Frank Rijkaard, Messi Mulai Menunjukkan Potensinya yang mengagumkan.
Musim demi musim, Messi terus berkembang menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Bersama rekan-rekan setimnya yang juga berbakat seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Gerard Pique, Messi membentuk fondasi kuat bagi Barcelona dalam menaklukkan berbagai kompetisi domestik dan internasional.
Salah satu momen paling bersejarah dalam karier Messi dengan Barcelona adalah musim 2008/2009. Pada musim tersebut, Barcelona berhasil meraih treble, mengamankan gelar La Liga Spanyol, Liga Champions UEFA, dan Piala Raja. Kontribusi Messi menjadi faktor kunci dalam kesuksesan tersebut, dengan mencetak gol penting di berbagai laga penting.
Prestasi Messi bersama Barcelona tidak hanya terbatas pada satu musim tertentu. Selama lebih dari satu dekade, Messi menjadi tulang punggung Barcelona dalam meraih gelar dan prestasi yang membanggakan.
Tak hanya sebagai penyerang cemerlang, Messi juga dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Barcelona. Rekor golnya yang mengesankan, termasuk rekor jumlah gol dalam satu musim La Liga, menjadi bukti betapa besar pengaruhnya dalam sejarah klub Catalan tersebut.
Namun, di balik segala kesuksesan yang diraih bersama Barcelona, Messi juga mengalami momen-momen sulit. Terlepas dari cederanya yang sesekali mengganggu performanya, Messi juga menghadapi tekanan dari para kritikus dan rival-rivalnya.
Ketika meninggalkan Barcelona pada tahun 2021, Messi meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah klub tersebut. Ia bukan hanya sekadar pemain, tetapi ikon yang menciptakan kenangan abadi bagi para penggemar Barcelona di seluruh dunia.
Meraih Kesuksesan Di Panggung Internasional
Meskipun Lionel Messi telah meraih segudang prestasi di level klub bersama Barcelona, perjalanan internasionalnya dengan tim nasional Argentina menghadapi berbagai rintangan dan kesedihan yang mendalam. Sejak awal karier internasionalnya, Messi telah menjadi sasaran harapan besar dari jutaan penggemar sepak bola Argentina yang berambisi untuk melihat negara mereka Meraih Kesuksesan Di Panggung Internasional.
Harapan tinggi tersebut menempatkan beban yang berat di pundak Messi, terutama ketika Argentina gagal meraih kesuksesan di turnamen besar seperti Piala Dunia dan Copa America.
Salah satu momen paling menyakitkan bagi Messi dan timnas Argentina adalah kekalahan dalam final Piala Dunia FIFA 2014. Di kandang sendiri, di Estadio Maracana, Brasil, Argentina berhasil mencapai final, tetapi harus menyerah di tangan Jerman dalam pertandingan yang sangat ketat.
Kegagalan di Piala Dunia 2014 kemudian diikuti dengan kekecewaan serupa di beberapa edisi Copa America. Argentina seringkali berhasil mencapai tahap-tahap akhir turnamen, tetapi selalu gagal meraih trofi tersebut. Di final Copa America 2015 dan 2016, Argentina kembali harus menyerah di tangan lawan-lawannya, meninggalkan Messi dan rekan-rekannya dengan luka yang dalam dan kekecewaan yang tak terlupakan.
Momen paling dramatis dari perjalanan internasional Messi mungkin terjadi pada Copa America 2016. Setelah kalah dalam adu penalti melawan Chili di final, Messi secara mengejutkan mengumumkan pensiun internasional. Itulah beberapa dari Lionel Messi dalam Kisah Karier.