Budi Arie Resmi Di Reshuffle Dan Di Ganti Oleh Ferry Juliantono
Budi Arie Terkena Reshuffle Dari Kursi Menteri Koperasi Perombakan Kabinet Pada 8/9/2025 Oleh Presiden Prabowo Yang Di Gantikan Oleh Ferry Juliantono. Keputusan tersebut diumumkan langsung dari Istana, menandai langkah Presiden Prabowo dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja para pembantunya di kabinet. Dalam keterangan resmi, pihak Istana menyebutkan bahwa reshuffle merupakan bagian dari upaya penyegaran sekaligus tindak lanjut atas masukan publik dan hasil evaluasi yang berkelanjutan.
Ferry Juliantono bukanlah sosok baru di Kementerian Koperasi. Sebelum dilantik sebagai menteri, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi. Pengalamannya dinilai cukup mumpuni untuk melanjutkan dan memperkuat program-program pemerintah dalam memberdayakan koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kehadirannya di kursi menteri diharapkan mampu mempercepat agenda pembangunan ekonomi rakyat yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.
Sementara itu, posisi Budi Arie dalam beberapa waktu terakhir memang sempat menuai sorotan publik. Namanya pernah di sebut dalam surat dakwaan kasus judi online ketika ia masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, meskipun tidak secara langsung berstatus tersangka. Faktor ini disebut-sebut turut memengaruhi dinamika politik dan menjadi pertimbangan dalam.
Pengamat politik menilai langkah Presiden Prabowo ini sebagai strategi untuk menjaga stabilitas kabinet sekaligus memperbaiki citra pemerintah di mata masyarakat. Selain itu, keputusan ini di anggap sebagai sinyal bahwa Presiden tidak segan mengambil langkah tegas apabila ada menteri yang di nilai kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya. Bagi pelaku UMKM, pergantian kepemimpinan di Kementerian Koperasi akan menjadi perhatian penting. Banyak yang berharap Ferry Juliantono dapat menghadirkan kebijakan yang lebih progresif, terutama dalam memperluas akses permodalan, di gitalisasi usaha, serta penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat Budi Arie.
Memunculkan Beragam Reaksi Dari Masyarakat
Perombakan kabinet yang di lakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 Memunculkan Beragam Reaksi Dari Masyarakat, khususnya warganet di media sosial. Pergantian Budi Arie Setiadi dari posisi Menteri Koperasi dan masuknya Ferry Juliantono sebagai penggantinya menjadi topik hangat yang ramai di perbincangkan. Di platform X (Twitter) dan Instagram, banyak warganet yang menyoroti latar belakang pergantian tersebut. Sebagian menilai langkah Presiden sudah tepat. Mereka berpendapat bahwa reshuffle adalah hal wajar jika seorang menteri di anggap kurang mampu memberikan kinerja optimal. Nama Budi Arie sendiri sebelumnya sempat menuai sorotan public. Karena disebut dalam surat dakwaan kasus ju di online ketika masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika.
Meski tidak menjadi tersangka, isu tersebut cukup memengaruhi citranya di mata masyarakat. “Bagus, reshuffle memang perlu kalau ada menteri yang performanya di ragukan. Semoga yang baru bisa kerja lebih cepat untuk UMKM,” tulis salah satu warganet. Komentar semacam ini banyak di temukan, menandakan ada harapan besar agar pergantian menteri benar-benar berdampak positif bagi sektor koperasi dan usaha kecil.
Namun, tidak sedikit juga yang menilai pergantian tersebut lebih bernuansa politis ketimbang profesional. Beberapa warganet mempertanyakan, apakah benar evaluasi kinerja menjadi alasan utama, ataukah ada tekanan politik yang membuat Budi Arie harus lengser. “Kalau alasannya evaluasi, kenapa tidak dari dulu? Kayaknya ada permainan politik di baliknya,” tulis akun lain yang cukup mendapat banyak dukungan.
Di sisi lain, nama Ferry Juliantono juga menjadi bahan diskusi. Sebagian warganet optimistis dengan kepemimpinannya karena sebelumnya sudah berpengalaman sebagai Wakil Menteri Koperasi. Namun, ada juga yang masih skeptis dan menunggu bukti nyata. “Semoga Pak Ferry bisa lebih fokus ke UMKM.
Salah Satu Kasus Paling Menonjol Dari Budi Arie Adalah Skandal Judi Online
Nama Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Koperasi sekaligus eks Menteri Komunikasi dan Informatika, belakangan kerap menjadi sorotan publik. Sejumlah kasus dan kontroversi menyeret namanya, mulai dari dugaan keterlibatan dalam praktik judi online hingga berbagai kritik terkait kinerjanya di pemerintahan. Meski belum ada putusan hukum yang menyatakan di rinya bersalah, deretan isu ini cukup memengaruhi citra politik Bu di Arie.
Salah Satu Kasus Paling Menonjol Dari Budi Arie Adalah Skandal Judi Online yang terbongkar melalui surat dakwaan Kejaksaan terhadap beberapa terdakwa. Dalam berkas itu, nama Budi Arie di sebut menerima bagian dana sebesar 50 persen dari praktik pengamanan situs judi daring agar tidak di blokir oleh Kominfo. Bahkan, ia di sebut sempat meminta bawahannya mengumpulkan data dari situs-situs tersebut. Meski demikian, Budi Arie secara tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebut isu itu sebagai “lagu lama, kaset rusak” yang sengaja di goreng untuk merusak reputasinya. Hingga kini, status Budi Arie masih sebatas saksi, dan Kejaksaan menyatakan kemungkinan ia akan di panggil kembali dalam persidangan.
Selain kasus judi online, kinerja Bu di Arie di Kominfo juga tidak luput dari kritik. Peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 pada 2024 yang menyebabkan lumpuhnya sistem di ratusan instansi menuai kecaman publik. Banyak pihak menilai kementerian yang di pimpinnya gagal memberikan jaminan keamanan data. Tak sedikit petisi mendesak Budi Arie mundur dari jabatan. Kritik semakin tajam karena latar belakangnya bukan dari bidang teknologi informasi, melainkan aktivis politik, sehingga di anggap kurang tepat memimpin kementerian strategis tersebut.
Pihak Istana Menegaskan Bahwa Reshuffle Ini Adalah Langkah Strategis Presiden
Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara terkait reshuffle kabinet yang di lakukan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025. Salah satu keputusan yang paling menyita perhatian publik adalah pergantian Bu di Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi, yang kini resmi di isi oleh Ferry Juliantono. Pihak Istana Menegaskan Bahwa Reshuffle Ini Adalah Langkah Strategis Presiden dalam rangka melakukan evaluasi kinerja dan penyegaran kabinet. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Istana menyebutkan, Presiden secara rutin memantau kinerja setiap kementerian dan tidak segan mengambil langkah pergantian bila di anggap perlu. “Presiden selalu mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari publik, serta melakukan evaluasi berkala. Pergantian menteri adalah bagian dari proses normal dalam menjaga efektivitas pemerintahan,” ujar perwakilan Istana dalam konferensi pers.
Menjawab pertanyaan soal alasan spesifik pergantian Bu di Arie, Istana tidak menyebutkan faktor tunggal. Namun, mereka menekankan bahwa Presiden menginginkan percepatan program koperasi dan UMKM sebagai salah satu prioritas utama pemerintah. Dalam konteks itu, Ferry Juliantono di nilai memiliki kapasitas dan pengalaman yang mumpuni karena sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi. “Pak Ferry di harapkan bisa segera bekerja, memperkuat kelembagaan koperasi, serta menghadirkan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan pelaku UMKM,” kata perwakilan Istana.
Terkait dengan sorotan publik mengenai nama Bu di Arie yang sempat di sebut dalam surat dakwaan kasus ju di online. Saat menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, Istana enggan mengaitkannya secara langsung dengan reshuffle ini. Mereka menegaskan bahwa pergantian menteri semata-mata di lakukan berdasarkan kebutuhan organisasi pemerintaha. Dan upaya Presiden untuk menghadirkan kabinet yang lebih solid. Selain itu, Istana juga menekankan bahwa reshuffle adalah bentuk komitmen Presiden Prabowo. Untuk menjaga stabilitas politik sekaligus meningkatkan kinerja birokrasi Budi Arie.