Setir F1 Yang Di Kustomisasi Penting Bagi Pembalap

Setir F1 Yang Di Kustomisasi Penting Bagi Pembalap
Setir F1 Yang Di Kustomisasi Penting Bagi Pembalap
Setir F1 Yang Di Kustomisasi Penting Bagi Pembalap

Setir F1 Mengalami Titik Balik Penting Pada 1989 Ketika Ferrari Memperkenalkan Inovasi Revolusioner Dalam Bentuk Kayuh Perpindahan Gigi. Bentuk revolusioner ini yang penggemar sekarang menyebutnya dengan paddle shift. Sejak saat itu, setir F1 telah mengalami evolusi yang luar biasa. Dengan perluasan fungsionalitas dan kompleksitas secara signifikan. Meskipun begitu, esensi dari penggunaan setir tetap sama dalam mengemudikan mobil. Perubahan dramatis ini telah terjadi dengan penambahan fitur yang semakin kompleks. Dengan F1 telah menciptakan serta mengembangkan peran setir, menjadikannya pusat informasi vital bagi pengemudi dan tim teknis mereka. Perkembangan teknologi telah memungkinkan setir untuk tidak hanya memberikan informasi kepada pengemudi F1. Namun, dapat menjadi antarmuka kontrol yang penting untuk mengatur fungsi utama pada unit daya maupun sasis. Hal ini tentu memberikan kemampuan kepada pengemudi untuk membuat keputusan yang lebih baik di tiap sektor lintasan. Selain itu, setir F1 juga telah mengalami perubahan ergonomis yang signifikan.

Yang mana perangkat ini di sesuaikan secara individu untuk setiap pembalap. Selama 35 tahun terakhir, setir F1 menjadi lebih dari sekadar alat untuk mengemudikan mobil. Perangkat ini telah menjadi pusat komando yang kompleks dan serbaguna bagi mobil. Dengan menggabungkan teknologi canggih serta desain ergonomis yang di sesuaikan. Setir F1 ini menjadi salah satu komponen kunci yang memungkinkan pengemudi dan tim untuk mencapai kinerja yang optimal di lintasan.

Jika kita mempertimbangkan Ferrari sebagai contoh maka terdapat perbedaan yang signifikan dalam tata letak kemudi. Terlihat perbendaan yang cukup signifikan jika di perhatikan antara Charles Leclerc dan Carlos Sainz. Kedua pembalap ini memiliki preferensi yang berbeda terkait dengan tata paddle shift kopling mereka.

Hal ini menunjukkan pentingnya personalisasi dalam mobil balap mereka terutama pada setir mobil balap F1. Leclerc lebih memilih menggunakan paddle shift tunggal bergaya wishbone. Yang mana komponen ini di pasang di bagian engsel sebelah kiri di belakang setir.

Perbedaan Konfigurasi Setir F1

Konfigurasi setir yang di gunakan Leclerc memungkinkannya untuk menggunakan tangan kanannya dalam mengendalikan kopling. Di sisi lain kopling Sainz lebih memilih tata letak pedal kembar. Konfigurasi setir mobil F1 miliknya memberikan pilihan untuk menggunakan kedua tangan dalam pengoperasian paddle shift kopling. Perbedaan Konfirgurasi Setir F1 ini mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang. Namun sebenarnya memiliki dampak yang signifikan, terutama dalam pengalaman mengemudi dan kinerja di lintasan. Rasio pergerakan yang berbeda dalam menggunakan masing-masing konfigurasi paddle shift mempengaruhi kemampuan pembalap. Terutama dalam hal merasakan dan mengontrol mobil dengan tepat. Perkembangan konfigurasi setir ini menyoroti pentingnya penyesuaian personal dalam mobil balap F1. Yang tentu saja, setiap detail dapat membuat perbedaan besar dalam pencapaian kinerja yang optimal.

Dengan begitu, meskipun hal tersebut mungkin terlihat sebagai perbedaan yang cukup kecil jika di lihat dengan sekilas. Namun dalam realitanya, hal ini mencerminkan kompleksitas dan kebutuhan akan adaptasi yang presisi. Terutama dalam lingkungan Formula 1 yang sangat kompetitif di mana menuntut kecepatan meskipun ketika melakukan perpindahan gigi. Penyesuaian personal terhadap tata letak setir dan kontrol mobil F1 lainnya dapat menjadi faktor penentu. Terutama dalam hal penentu antara kemenangan dan kekalahan pembalap di lintasan balap.

Kedatangan Carlos Sainz ke Ferrari membawa konsistensi dalam tata letak roda kemudi pada setir F1. Dengan jelas ia mempertahankan konfigurasi yang sama yang ia gunakan saat bersama McLaren pada musim 2020. Namun sebaliknya, Charles Leclerc mengubah preferensi tata letaknya setir yang di gunakannya. Yang mana sebelumnya ia menggunakan tata letak dayung kembar ketika masih di Sauber.

Peralihan gaya tata letak setir ke wishbone yang telah menjadi ciri khas mobil F1 Ferrari. Di tengah kompleksitas tombol, sakelar, dan pemutar pada setir F1 yang mengatur berbagai aspek dari sasis dan unit daya. Tentu setiap pembalap akan mengambil langkah lebih jauh untuk menyesuaikan setir sesuai preferensi pribadi mereka.

Variasi Penempatan Komponen Yang Berbeda – Beda

Bahkan di antara berbagai tombol dan pemutar, terdapat Variasi Penempatan Komponen Yang Berbeda – Beda. Hal ini termasuk pemutar ibu jari di bagian atas setir yang memberikan fungsionalitas yang berbeda untuk setiap pengemudi. Selain itu, tombol tersebut dapat di sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi individu dari masing-masing pengemudi. Dengan begitu, kokpit yang penuh dengan kontrol yang kompleks. Pengemudi tidak hanya menyesuaikan diri dengan tata letak umum setir pada mobil F1. Namun pembalap dapat mengeksplorasi variasi dan penyesuaian yang lebih halus untuk memastikan bahwa kendaraan mereka bekerja sebaik mungkin. Terutama penyesuaian yang tepat terhadap gaya mengemudi dan kebutuhan mereka di lintasan balap.

Debut Ollie Bearman pada Grand Prix Arab Saudi menyoroti kemampuan adaptasinya yang luar biasa dalam waktu yang sangat singkat. Menariknya, Bearman menggunakan setir yang biasanya di gunakan oleh Carlos Sainz pada SF24 F1. Bukan spesifikasi setir kustomisasi yang di gunakan oleh Leclerc. Yang mana konfigurasi ini telah menjadi favoritnya saat mengemudikan mobil di simulator. Meskipun, sebelumnya ia meminta untuk menggunakan setir cadangan yang di gunakan oleh Leclerc. Permintaan Bearman di tolak karena berpotensi meningkatkan resiko bagi kedua pembalap jika terjadi kegagalan pada salah satu setir mobil F1 tersebut. Situasi sulit ini mengharuskan Bearman untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Hal ini tidak hanya bergantung pada perbedaan dalam posisi pedal kopling. Namun juga berpengaruh terhadap penyesuaian beberapa tombol di setir. Misalnya, tombol DRS pada setir Leclerc harus di tukar dengan penyesuaian keseimbangan rem pada setir Sainz. Ini menunjukkan tingkat keahlian dan ketangkasan Bearman dalam mengatasi tantangan yang di hadapinya.

Serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan di dalam cockpit secara cepat dan efektif.Dalam situasi ini, Bearman berhasil menunjukkan kemampuannya untuk menghadapi tantangan dengan fleksibilitas dan keterampilan yang luar biasa. Meskipun terlihat perubahan yang cukup signifikan dalam pengaturan setir yang ia gunakan pada mobil F1.

Integrasi Layar Pada Kemudi Mobil Balap

Williams telah mulai mengimplementasikan perubahan besar pada setir mereka untuk F1 musim 2024. Yang mana implementasi tersebut terpaut satu dekade setelah munculnya unit daya hibrida dan pengenalan Integrasi Layar Pada Kemudi Mobil Balap. Sistem ini di kenal sebagai PCU-8D yang di sediakan oleh McLaren Applied Technologies. Layar ini memiliki kapasitas hingga 100 halaman yang dapat di sesuaikan oleh penggunanya. Serta, layar tersebut menjadi sumber informasi yang sangat berharga bagi pengemudi dan tim teknis. Meskipun demikian, tidak semua tim memilih untuk beralih ke layar baru ini pada tahun 2014. Bahkan, lima dari sebelas tim tetap memilih untuk menggunakan layar PCU-6D yang lebih kecil yang sudah terbukti selama bertahun-tahun.

Perubahan pada setir Williams untuk musim 2024 adalah bagian dari upaya mereka untuk terus meningkatkan performa mobil dan pembalap di sirkuit. Yaitu dengan mengintegrasikan teknologi baru yang tersedia dalam olahraga ini. Keputusan untuk memasang layar PCU-8D di dasbor cockpit menunjukkan keinginan mereka untuk tetap inovatif dan adaptif terhadap perkembangan Setir F1.