Kunjungan
Kunjungan Baru Bersejarah: Presiden Peru Sambangi Indonesia

Kunjungan Baru Bersejarah: Presiden Peru Sambangi Indonesia

Kunjungan Baru Bersejarah: Presiden Peru Sambangi Indonesia

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Kunjungan
Kunjungan Baru Bersejarah: Presiden Peru Sambangi Indonesia

Kunjungan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, Di Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Pada Minggu (10/8/2025) Sore. Tiba sekitar pukul 16.00 WIB, Presiden Boluarte di sambut secara resmi dengan tarian tradisional Nusantara serta kehadiran sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Menteri Perdagangan Budi Santoso. Kunjungan ini menandai momen bersejarah dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Peru. Di jadwalkan pada Senin (11/8/2025), Presiden Boluarte akan bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut akan menjadi panggung pembahasan kerja sama strategis, dengan fokus utama pada penandatanganan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah lama di rundingkan.

IP-CEPA di harapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan hubungan dagang kedua negara, membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi, pariwisata, pendidikan, dan pertanian. Dengan kesepakatan ini, produk unggulan Indonesia seperti kopi, kelapa sawit, dan produk perikanan di harapkan semakin mudah masuk pasar Amerika Latin, sementara Peru dapat memperluas pasar ekspor komoditas seperti anggur, alpukat, dan mineral ke Asia Tenggara.

Selain agenda ekonomi, Kunjungan ini juga akan mencakup pembicaraan mengenai isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kerja sama di forum multilateral. Baik Indonesia maupun Peru sama-sama memiliki posisi strategis di kawasan masing-masing, sehingga kolaborasi yang lebih erat di harapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, sebelumnya menyatakan bahwa kunjungan Presiden Boluarte adalah wujud komitmen kedua negara untuk memperdalam hubungan di plomatik yang telah terjalin sejak 1975 Kunjungan.

Memperluas Akses Pasar Dan Investasi

Pertemuan antara Presiden Peru Dina Boluarte dan Presiden Prabowo Subianto yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada 11 Agustus 2025, memiliki arti strategis yang jauh melampaui seremoni diplomatik. Bagi Indonesia maupun Peru, momen ini adalah kesempatan untuk membuka babak baru dalam hubungan lintas benua yang saling menguntungkan.

  1. Memperluas Akses Pasar Dan Investasi

Penandatanganan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) menjadi inti dari pertemuan ini. Bagi Indonesia, kesepakatan ini akan mempermudah ekspor produk unggulan seperti kopi, kelapa sawit, perikanan, dan produk manufaktur ke pasar Amerika Latin. Sebaliknya, Peru mendapatkan peluang memperluas pasar ekspor komoditas seperti anggur, alpukat, ikan trout, serta mineral strategis ke Asia Tenggara. Dengan penghapusan atau pengurangan tarif, kedua negara akan menikmati perdagangan yang lebih efisien dan kompetitif.

  1. Diversifikasi Mitra Dagang

Bagi Indonesia, Peru adalah pintu masuk ke pasar Amerika Latin yang selama ini belum tergarap optimal. Begitu pula bagi Peru, Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang bisa menjadi gerbang untuk mengakses pasar ASEAN. Diversifikasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada mitra dagang tradisional seperti Tiongkok, Amerika Serikat, atau Uni Eropa.

  1. Kerja Sama di Sektor Strategis

Pertemuan ini tidak hanya membahas perdagangan, tetapi juga kolaborasi di bidang pariwisata, pendidikan, teknologi, ketahanan pangan, dan energi terbarukan. Dengan kondisi geografis dan sumber daya yang berbeda, kedua negara dapat saling melengkapi—misalnya, kerja sama riset pertanian tropis, pengelolaan sumber daya laut, dan pertukaran pelajar.

Kunjungan Ini Di Sebut Sebagai Momen Penting Yang Menandai Penguatan Hubungan Diplomatik Lintas Benua

Pihak Istana Negara memberikan pernyataan resmi terkait kedatangan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra pada Minggu (10/8/2025). Melalui keterangan tertulis yang di sampaikan oleh Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kunjungan Ini Di Sebut Sebagai Momen Penting Yang Menandai Penguatan Hubungan Diplomatik Lintas Benua. “Presiden Prabowo Subianto menyambut baik kedatangan Presiden Dina Boluarte. Ini adalah kunjungan kenegaraan yang membawa misi strategis, tidak hanya untuk meningkatkan hubungan bilateral, tetapi juga untuk memperluas jangkauan kerja sama ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin,” ujar perwakilan Istana.

Istana menegaskan bahwa agenda utama dalam pertemuan bilateral yang di jadwalkan pada Senin (11/8/2025) di Istana Merdeka adalah penandatanganan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA). Perjanjian ini diyakini akan membuka peluang perdagangan yang lebih besar, mengurangi hambatan tarif, serta mempermudah akses pasar bagi produk unggulan dari kedua negara.

Selain bidang perdagangan, Istana juga menyebut akan ada pembahasan mengenai kerja sama di sektor pariwisata, pendidikan, teknologi, serta ketahanan pangan. Presiden Prabowo di sebut berkomitmen untuk memanfaatkan hubungan ini guna mendukung visi Indonesia. Menjadi pemain penting di rantai pasok global, khususnya di sektor pertanian dan sumber daya alam.

“Kami memandang Peru sebagai mitra strategis di Amerika Latin. Hubungan ini akan memberikan keuntungan jangka panjang, baik dari sisi ekonomi maupun diplomasi,” tambah pihak Istana. Istana juga menyoroti nilai simbolis dari kunjungan ini. Sejak hubungan di plomatik Indonesia–Peru terjalin pada tahun 1975, kunjungan tingkat kepala negara masih jarang terjadi. Oleh karena itu, pertemuan ini di nilai sebagai langkah besar. Yang dapat mempererat ikatan kedua negara di tengah di namika geopolitik dunia. Menutup pernyataannya, pihak Istana menyampaikan optimisme bahwa hasil pertemuan ini akan segera dirasakan oleh masyarakat luas.

Mereka Mengapresiasi Langkah Diplomasi Yang Ditempuh Pemerintahan Presiden Prabowo

Kunjungan Presiden Peru Dina Boluarte ke Indonesia pada Minggu (10/8/2025) memicu beragam reaksi dari warganet. Di berbagai platform media sosial seperti X (Twitter), Instagram, hingga Facebook, topik ini menjadi bahan perbincangan hangat. Banyak yang melihat kunjungan ini sebagai langkah positif untuk memperluas hubungan internasional Indonesia. Sementara sebagian lainnya mempertanyakan dampak nyata bagi masyarakat. Sebagian besar warganet menyambut kedatangan Presiden Boluarte dengan antusias. Mereka Mengapresiasi Langkah Diplomasi Yang Ditempuh Pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya dalam mempererat hubungan dengan negara-negara di Amerika Latin. Beberapa akun bahkan menyebut bahwa kerja sama dengan Peru dapat membuka peluang baru bagi ekspor produk lokal. “Semoga kopi Indonesia makin di kenal di Peru dan Amerika Latin,” tulis seorang pengguna Instagram.

Selain itu, banyak warganet yang terkesan dengan penyambutan yang meriah di Bandara Soekarno–Hatta. Tarian tradisional dan kehadiran pejabat tinggi di anggap mencerminkan keramahan khas Indonesia. Foto dan video momen tersebut banyak di bagikan ulang. Di iringi komentar positif tentang citra di plomasi Indonesia di mata dunia.

Namun, tidak semua tanggapan bersifat positif. Ada juga warganet yang skeptis terhadap hasil nyata dari pertemuan ini. Mereka mempertanyakan apakah penandatanganan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) benar-benar akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Bagus sih hubungan di plomatik makin luas, tapi semoga bukan cuma seremoni,” tulis seorang pengguna X. Beberapa komentar kritis lainnya juga menyoroti minimnya informasi yang di pahami publik tentang hubungan Indonesia–Peru. Bagi sebagian orang, Peru masih terdengar sebagai mitra yang cukup jauh dan belum terlalu di kenal potensi ekonominya. Hal ini memicu diskusi tentang pentingnya pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait peluang perdagangan dan kerja sama internasional Kunjungan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait