Liberty Media Resmi Mengambil Alih Kejuaraan MotoGP

Liberty Media Resmi Mengambil Alih Kejuaraan MotoGP
Liberty Media Resmi Mengambil Alih Kejuaraan MotoGP

Liberty Media Menunjukkan Dominasi Mereka Di Dunia Olahraga Khususnya Motorsport Dengan Mengakuisisi Dorna Sports Yang Mengontrol MotoGP. Meskipun kesuksesan Dorna bisa menjadi dorongan bagi pecinta MotoGP. Namun penggemar perlu bersiap menghadapi kemungkinan perubahan di bawah kepemilikan Liberty Media mendatang. Kesepakatan dengan nilai 4,2 miliar euro antara Liberty dan Bridgepoint Capital untuk membeli Dorna Sports. Transaksi ini di perkirakan merupakan transaksi besar yang telah menciptakan kehebohan di pasar keuangan. Dari nilai perusahaan yang awalnya 500 juta euro di 2006 saat di beli oleh Bridgepoint dari CVC. Yang mana peningkatan nilai tersebut menunjukkan betapa berharganya bisnis ini. Terutama setelah CVC di paksa menjualnya oleh Komite Eropa di waktu yang sama ketika mereka memiliki saham di Formula 1. Sepanjang tahun terakhir, Dorna Sports telah menikmati masa keemasannya berkat persaingan sengit yang di sajikan antara pembalap seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Casey Stoner, dan Valentino Rossi.

Dorna berhasil mengatasi krisis pada tahun 2008 dan mengimplementasikan serangkaian aturan. Yang mana peraturan tersebut cukup radikal serta di mulai dari tahun 2012 dengan peningkatan jumlah peserta di grid. Keputusan untuk menggunakan spesifikasi elektronik pada tahun 2016 telah memperkuat persaingan dan menghasilkan balapan-bapakan yang sangat menarik. Meskipun pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan finansial yang besar. Namun langkah keuangan yang di ambil oleh Dorna telah memastikan kelangsungan paddock MotoGP melalui masa-masa sulit tersebut. Dan hal ini terbukti memperluas pengaruhnya meskipun minat dalam olahraga ini mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

Pada tahun lalu, Bridgepoint mengungkapkan niatnya dengan menunjuk Dan Rossomondo yang pernah menjabat sebagai petinggi NBA. Niat tersebut di tujukan agar Rossomonda menjabat sebagai Chief Commercial Officer di Dorna. Akhir tahun lalu, Trackhouse Racing melansir rencananya untuk ikut serta dalam kejuaraan ini. Di sisi lain kesepakatan telah terjadi dengan jaringan televisi Amerika di umumkan saat musim 2024 akan di mulai.

Liberty Media Akan Menggunakan Formula Yang Sama Dengan F1

Hal ini menunjukkan arah pertumbuhan yang jelas bagi MotoGP. Oleh karena itu, minat Liberty Media atas MotoGP bukanlah suatu kejutan. Pengumuman kesepakatan tersebut pada tanggal 1 April sebenarnya bukanlah lelucon, kecuali bagi mereka yang skeptis terhadap manfaatnya bagi MotoGP. Sejarah F1 sejak tahun 2016 mencerminkan betapa pentingnya perubahan kepemilikan dan strategi baru. Kepemimpinan CVC di bawah Bernie Ecclestone mencapai puncaknya kala itu. Namun dengan ketidakmampuan mereka untuk menarik penonton dengan usia muda berdampak pada penurunan ketertarikan.

Pada tahun 2014, Ecclestone menyatakan ketidakminatannya terhadap media sosial dan hal-hal yang di anggap tidak relevan. Di bawah kepemimpinan Liberty Media dari tahun 2016 hingga 2022. Pengaruh media sosial dalam F1 meningkat sebanyak 80 persen. Liberty mengadopsi strategi yang berfokus pada menarik penonton muda. Terbukti dengan kesuksesan Drive to Survive dari platform Netflix membantu meningkatkan eksposur F1 kepada pemirsa yang lebih luas. MotoGP juga berusaha untuk tidak tinggal diam dalam selama beberapa tahun terakhir. Dorna mencoba menyajikan dokumenter serupa dengan Drive to Survive melalui MotoGP Unlimited pada tahun 2022 di Amazon. Tetapi, perilisan yang kurang berhasil serta kampanye marketing yang kurang efektif menyebabkan acara tersebut gagal, dan musim kedua di batalkan karena kurangnya kesuksesan.

Hal ini tak menutup kemungkinan bahwa Liberty Media Akan Menggunakan Formula Yang Sama Dengan F1 untuk memasarkan MotoGP kedepannya. Tentu dengan persiapan serta langkah yang lebih matang. MotoGP sendiri telah memperluas cakupannya dengan sukses, dengan mengadakan GP di India musim lalu. Serta melakukan balapan di Indonesia pada musim sebelumnya, dan berencana membawa MotoGP ke Kazakhstan musim ini. Pada tahun lalu, animo penonton di sepanjang lintasan meningkat sejak 2023, dengan catatan rekor penonton di GP Prancis. Meskipun F1 telah mengalami perubahan besar di bawah kepemilikan Liberty Media sejak tahun 2016.

Upaya MotoGP Mempeluar Basis Penggemar Di Seluruh Dunia

Namun terlihat beberapa pesaing yang kurang kompetitif di grid menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus di lakukan untuk menegaskan posisi mereka. Sementara itu, Upaya MotoGP Memperluas Basis Penggemar Di Seluruh Dunia. Rating TV TNT Sports di Inggris tidak sebanding dengan periode ketika MotoGP di tayangkan di BBC. Upaya untuk meningkatkan paparan seri ini melalui siaran gratis di ITV terhalang oleh kurangnya promosi yang bersemangat dari jaringan tersebut. Meskipun Dorna terus berinovasi dengan MotoGP dan World Superbike yang juga menarik perhatian belakangan ini. Perlu di ketahui bahwa manfaat dari ide-ide baru dan sudut pandang yang segar harus d iapresiasi. Ini bukan untuk meremehkan, tetapi penikmat olahraga motor dapat menjadi sekelompok orang yang keras kepala. Pengambilalihan F1 oleh Liberty Media, yang masih menimbulkan kontroversi dalam beberapa hal, adalah contoh yang jelas.

Yang mana hal ini awalnya di anggap skeptis oleh beberapa anggota paddock dan penggemar. Liberty Media terus bergerak maju tanpa takut. Sejak GP Amerika Serikat absen dari tahun 2007 dan memutuskan kembali pada tahun 2012. MotoGP dengan cepat meningkatkan kehadirannya di negara ini, bahkan membalap dua kali pada tahun 2012 dan tiga kali pada tahun 2013. Ini mencerminkan aspirasi Dorna yang telah lama ada untuk memperluas pasar mereka di Amerika Serikat. Yang mana semakin terwujud dengan masuknya Trackhouse Racing ke dalam grid tahun ini. Hal ini seperti yang terlihat dari reaksi positif terhadap acara pra-balapan di Miami dan Las Vegas tahun lalu.

MotoGP perlu menerima bahwa ini adalah bagian dari perkembangannya di bawah kepemilikan Liberty Media, terlepas dari apakah mereka menyukainya atau tidak. Seperti yang terjadi dengan F1 setelah di ambil alih oleh Liberty pada 2016, perubahan dan adaptasi di perlukan meskipun beberapa pesaing terkenal mungkin tidak memenuhi ekspektasi di grid.

Tantangan Signifikan Dalam Hal Identitas

Saat ini, MotoGP menghadapi Tantangan Signifikan Dalam Hal Identitas. Sebuah penelitian media sosial tahun lalu menunjukkan ketidakseimbangan yang nyata dalam popularitas pembalap di berbagai platform. Dengan Marc Marquez menjadi yang paling populer dengan lima kali lipat pengikutnya di bandingkan dengan sang juara dunia 2021, Quartararo. Meskipun Francesco Bagnaia, juara dunia dua kali berturut-turut, ia memiliki lebih dari 1 juta pengikut di Instagram. Serta Jorge Martin, dengan posisi kedua klasemen pembalap 2023 memiliki 830 ribu followers. Sebagai perbandingan dengan F1, pembalap muda McLaren dari Inggris, Oscar Piastri yang belum meraih kemenangan GP memiliki 1,8 juta pengikut. Hal ini mengingat dependensi berlebihan pada Valentino serta minimnya perencanaan saat dia pensiun pada 2021 yang menyebabkan masalah ini. Misi untuk memperbaiki situasi ini akan menjadi pr besar Liberty Media. Hal ini juga memberikan kemungkinan memerlukan pendekatan yang inovatif.

Yang mana meskipun akan terjadi perasaan kecewa bagi beberapa penikmat balapan yang ada pada tahun – tahun awal akuisisi. Meskipun kemajuan selalu membutuhkan pengorbanan, penggemar MotoGP senantiasa mendukung Liberty Media dan upayanya. Meskipun begitu, MotoGP tetap menjadi kejuaraan dunia yang luar biasa. Sebagai hiburan, balapan motor memiliki keunggulan di bandingkan dengan olahraga mobil. Setelah dua seri yang terlaksana pada musim 2024, MotoGP juga menunjukkan peningkatan yang jauh lebih menarik daripada operasi F1 saat ini di bawah Liberty Media.

Exit mobile version