Grand Prix Jepang, Sirkuit Penting Bagi Max Verstappen

Grand Prix Jepang, Sirkuit Penting Bagi Max Verstappen
Grand Prix Jepang, Sirkuit Penting Bagi Max Verstappen

Grand Prix Jepang Merupakan Titik Penting Dalam Kalender Formula 1 Terutama Bagi Sang Juara Dunia, Max Verstappen. Yang mana jika sebagai penggemar yang mengaitkan kenangan kejayaannya di sirkuit Suzuka. Suzuka sendiri telah menjadi tuan rumah Grand Prix Jepang sejak tahun 1987. Maka dari itu, sirkuit ini memiliki nilai sejarah yang kuat dalam dunia balap F1. Terutama mengingat sirkuit ini menjadi tempat penting di mana Verstappen merebut gelar juara dunia F1 pada tahun 2022. Namun, cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tambahan bagi para pembalap di Grand Prix Jepang tahun ini khususnya menjelang rangkaian akhir pekan. Ramalan cuaca menunjukkan adanya kemungkinan hujan pada Sabtu dan Minggu. Prediksi tersebut memperkirakan mendung tebal yang akan menggelayuti sirkuit. Kondisi ini bisa memperumit strategi dan menuntut keterampilan pembalap dalam mengatasi permukaan yang licin dan kurangnya traksi. Selain itu, temperatur yang relatif rendah dengan maksimal 20 derajat Celsius akan memengaruhi performa mobil dan ban.

Hal ini menambah kompleksitas bagi tim dalam menyesuaikan setup terbaik mobil mereka. Sejarah Grand Prix Jepang juga menunjukkan perjalanan yang berliku. Mulai dari debutnya di Sirkuit Fuji pada tahun 1976 hingga pemindahan kembali ke Suzuka pada tahun 1987. Meskipun Suzuka telah menjadi rumah bagi Grand Prix Jepang di sebagian besar waktu. Terdapat juga periode di mana balapan tersebut di selenggarakan di Sirkuit Fuji pada 2007 dan 2008. Selain itu, absennya GP Jepang pada tahun 2020 dan 2021 terjadi karena pandemi yang meninggalkan kesan mendalam dalam sejarah balap.

Balapan yang akan di gelar di Suzuka nanti akan memberi kesempatan bagi Verstappen untuk kembali mengenang kemenangannya. Serta tantangan cuaca dan sejarah bergelombang dari balapan ini memberikan dimensi tambahan yang menarik bagi kompetisi Formula 1 musim ini.

Grand Prix Jepang Di Selenggarakan Awal Tahun

Peristiwa menarik dalam kalender Formula 1 tahun ini adalah keputusan bahwa Grand Prix Jepang Di Selenggarakan Awal Tahun. Hal ini mengubah jadwal yang biasanya balapan di Suzuka di adakan pada musim gugur. Namun, sejarah mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya F1 mengunjungi Jepang pada waktu seperti ini. Tercatat pada tahun 1994, sirkuit Aida menjadi tuan rumah Grand Prix Pasifik pada bulan April. Meskipun perubahan ini menjadi langka, hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam kalender balap. Dan tentu saja, hal tersebut tidak mengurangi pentingnya Suzuka dalam arena Formula 1.

Sebagai sirkuit bersejarah, Suzuka telah menjadi tuan rumah balapan penutup musim selama bertahun-tahun. Yang mana sirkuit ini menyajikan drama dan aksi yang tak terlupakan bagi penggemar dan pembalap. Dapat di lihat dari tahun 1987 hingga 2022, Suzuka menjadi panggung bagi pertempuran sengit dalam perebutan gelar juara dunia. Menghasilkan 12 gelar pembalap yang di perebutkan di sana selama periode tersebut. Salah satu momen puncak dalam sejarah Suzuka adalah duel legendaris antara Alain Prost dan Ayrton Senna pada tahun 1989 dan 1990. Yang mana pertarungan tersebut menjadi ikonik dalam sejarah olahraga balapan. Di era modern, keberhasilan Max Verstappen dalam memenangkan gelar juara di Jepang pada tahun 2022 menambahkan babak baru dalam kronik Suzuka. Kemenangan yang di raih Verstappen terjadi di tengah kebingungan mengenai aturan poin akibat perpanjangan balapan. Yang menambahkan dramatisasi yang tak terduga pada momen tersebut.

Grand Prix Jepang di Suzuka tidak hanya merupakan ajang olahraga balap biasa. Namun juga menjadi perayaan sejarah Formula 1 serta legasi dramatis yang telah di ukir oleh para pembalap hebat di atas aspal legendaris ini. Suzuka di anggap sebagai sirkuit yang sangat di hormati oleh para pembalap karena kekhasan teknisnya lintasannya. Sifat ini merupakan warisan dari yang awalnya lintasan uji coba untuk Honda.

Verstappen Menjadi Yang Tercepat Pada Sesi FP1

Pada Jumat dini hari tadi, Verstappen Menjadi Yang Tercepat Pada Sesi FP1 Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka. Sesi latihan tersebut sempat terhenti karena insiden yang mengakibatkan bendera merah di kibarkan. Meskipun demikian, Verstappen berhasil melanjutkan sesi latihan setelah kecelakaan tersebut. Pembalap asal Belanda ini mencatatkan waktu tercepat dengan melakukan hot lap menggunakan ban lunak. Catatan waktu yang di hasilkan mencapai 1:30,056 detik, yang mana peraihan catatan waktu ini menempatkannya sebagai yang tercepat sepanjang akhir pekan. Dalam menghadapi potensi cuaca buruk di Suzuka, terlihat banyak tim memprioritaskan waktu yang lebih lama selama FP1 jika FP2 di prediksi hujan. Hal ini membrikan hambatan dalam upaya untuk mencatat putaran cepat dengan menggunakan ban soft. Hal ini terjadi karena sebagian besar waktu pertama FP1 di alokasikan untuk pengujian dengan kompon ban hard dan medium.

Verstappen sendiri tampil menonjol dalam mengatasi kondisi yang berubah-ubah di trek. Hal ini menunjukkan kualitasnya sebagai pembalap yang adaptif dan tangguh. Meskipun demikian, ketidakpastian cuaca tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi strategi dan kinerja tim selama latihan dan persiapan untuk balapan akhir pekan nanti. Terlihat pada 15 menit pertama sesi latihan, Lando Norris mengambil alih pimpinan setelah bergantian mencatat waktu tercepat dengan Carlos Sainz. Namun, tak berselang beberapa lama posisinya di ambil oleh Fernando Alonso.

Verstappen memperbaiki catatan waktu dengan mencatat 1 menit 31,463 detik menggunakan ban keras. Pada saat jeda istirahat, terlihat perubahan strategi ketika tim-tim beralih dari penggunaan ban medium dan keras ke ban lunak di paruh kedua sesi. Ini memicu lonjakan performa dari Lewis Hamilton yang berhasil merebut posisi teratas dengan ban soft yang mencatat waktu hampir satu detik lebih cepat dari tahun sebelumnya. Sesi latihan ini di warnai dengan kejadian bendera merah setelah mobil Williams yang di kemudikan oleh Logan Sargeant mengalami kecelakaan.

Duo RedBull Memuncaki Sesi FP1

Setelah jeda sepuluh menit yang di akibatkan oleh insiden Williams, Max Verstappen kembali ke puncak klasemen dengan mencatat waktu 1:30,056 detik. Catatan waktu tercepat ini di ikuti oleh rekan setimnya, Sergio Perez dengan selisih 0,181 detik. Duo RedBull Memuncaki Sesi FP1 menggunakan ban keras untuk mengoptimalkan putaran mereka di sirkuit Suzuka yang ikonik. Carlos Sainz dari Ferrari mampu menduduki posisi ketiga dalam catatan waktu FP1 Grand Prix Jepang, yang mana hanya terpaut lebih dari dua persepuluh detik dari waktu terbaik Verstappen. Namun, di sisi lain Ferrari harus berbagi perhatian dengan Mercedes, di mana George Russell menempati posisi keempat yang unggul tipis 0,013 detik dari Lewis Hamilton. Hamilton sendiri berhasil mengalahkan rekan Sainz, Charles Leclerc, yang mengikuti di belakangnya.

Fernando Alonso menempati posisi ketujuh dalam sesi latihan F1 Grand Prix Jepang. Yang mana ia menggunakan bodywork dengan spesifikasi yang lama pada mobilnya, Aston Martin AMR24. Sementara itu, Lance Stroll melakukan uji coba dengan sidepod baru yang telah di revisi pada mobilnya. Namun, rangkaian uji coba mereka terhambat ketika aero rake mengalami kerusakan pada mobil Stroll di awal sesi, yang mengakibatkan kendala dalam program pengujian mereka.

Oscar Piastri dari tim McLaren berhasil mencatat waktu tercepat di posisi kedelapan mengungguli pembalap tuan rumah, Yuki Tsunoda. Sementara itu, Lando Norris berhasil menyelesaikan sesi latihan dalam posisi 10 besar, mengatasi Esteban Ocon dan Alex Albon selama gelaran sesi free practice pertama Grand Prix Jepang.

Exit mobile version