Martabak Mesir : Fakta Unik Di Balik Namanya

Martabak Mesir : Fakta Unik Di Balik Namanya
Martabak Mesir : Fakta Unik Di Balik Namanya
Martabak Mesir : Fakta Unik Di Balik Namanya

Martabak Mesir Atau Juga Di Kenal Sebagai Egyptian Pancake Atau Masry Adalah Salah Satu Hidangan Tradisional Yang Populer Di Mesir. Meskipun namanya mengandung kata Martabak akan tetapi Egyptian Pancake sebenarnya memiliki sedikit hubungan dengan martabak yang di kenal di Indonesia. Egyptian Pancake lebih mirip dengan omelet besar atau frittata daripada martabak manis atau martabak telur yang biasa kita kenal. Nama Egyptian Pancake sebenarnya berasal dari bentuknya yang datar dan bulat yang sedikit mirip dengan martabak. Namun Egyptian Pancake tidak menggunakan kulit atau adonan seperti martabak Indonesia melainkan terbuat dari campuran telur dan bahan-bahan lainnya.

Fakta unik di balik nama Egyptian Pancake adalah bahwa hidangan ini pertama kali di perkenalkan oleh para pelancong Mesir. Yang datang ke Indonesia pada abad ke-19. Mereka membawa resep masakan tradisional mereka dan menyesuaikannya dengan bahan-bahan yang tersedia di Indonesia. Akibatnya Egyptian Pancake menjadi salah satu contoh makanan yang memadukan budaya Timur Tengah dengan cita rasa lokal Indonesia. Meskipun bentuk dan bahan-bahannya berbeda dari martabak asli Mesir namun namanya tetap mengingatkan pada asal-usulnya.

Selain itu Martabak Mesir juga di kenal dengan sebutan Masry di Indonesia. Kata Masry berasal dari bahasa Arab yang berarti orang Mesir. Nama ini mencerminkan asal-usul hidangan ini dari Mesir dan menjadi bagian dari sejarah kuliner Indonesia. Meskipun mungkin ada perbedaan antara Egyptian Pancake dan martabak Indonesia namun keduanya memiliki tempat yang istimewa. Dalam keragaman kuliner Indonesia dan menyajikan rasa yang lezat dan unik untuk di nikmati oleh banyak orang.

Asal Usul Kuliner Martabak Mesir

Salah satu kuliner yang menjamur di Indonesia adalah martabak mesir. Perlu kita pahami Asal Usul Kuliner Martabak Mesir dapat di telusuri kembali ke sejarah panjang dan kaya budaya Mesir. Meskipun namanya mengandung kata Martabak tapi hidangan ini sebenarnya memiliki sedikit hubungan dengan martabak yang di kenal di Indonesia. Egyptian Pancake lebih mirip dengan omelet besar atau frittata daripada martabak manis atau martabak telur. Asal usulnya berasal dari hidangan tradisional Mesir yang di sebut eggeh atau eggah. Yang juga merupakan sejenis omelet besar atau tortilla yang terbuat dari telur, bawang dan rempah-rempah.

Hidangan ini di perkenalkan ke Indonesia oleh para pelancong dan pedagang Mesir pada abad ke-19. Para pelancong ini membawa resep tradisional mereka dan menyesuaikannya dengan bahan-bahan lokal yang tersedia di Indonesia. Akibatnya Egyptian Pancake menjadi salah satu contoh makanan yang memadukan budaya Timur Tengah dengan cita rasa lokal Indonesia. Meskipun bahan-bahannya berbeda dari Egyptian Pancake asli namun namanya tetap mengingatkan pada asal-usulnya yang berasal dari Mesir.

Egyptian Pancake sering kali di jual di pasar tradisional di Indonesia khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Hidangan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan makanan jalanan di Indonesia. Dan telah di adopsi oleh masyarakat lokal sebagai camilan yang populer. Biasanya di sajikan dengan roti pita atau khubz sebagai pengganti roti. Sehingga Egyptian Pancake menjadi pilihan yang lezat dan praktis untuk sarapan atau camilan di tengah hari. Dengan sejarahnya yang panjang dan pengaruhnya yang luas di dunia kuliner Indonesia. Maka Egyptian Pancake terus menjadi salah satu makanan yang di cari dan di nikmati oleh banyak orang.

Perbedaan Egyptian Pancake Dan Martabak Telur

Meskipun keduanya merupakan hidangan telur yang populer namun ada Perbedaan Egyptian Pancake Dan Martabak Telur. Terutama dalam hal bahan, penyajian dan cita rasa. Egyptian Pancake juga di kenal sebagai eggeh atau egga yang berasal dari Mesir. Dan terbuat dari campuran telur yang di kocok dengan bawang dan rempah-rempah. Hidangan ini sering kali di sajikan dengan roti pita atau khubz sebagai pengganti roti. Omelette Mesir memiliki tekstur yang lembut. Dan cita rasa yang kaya akan rempah-rempah dengan bumbu yang memberikan sentuhan khas Timur Tengah.

Di sisi lain martabak telur merupakan hidangan khas Indonesia yang terbuat dari adonan tepung terigu. Yang di goreng dengan isian telur dan bahan-bahan lainnya seperti daging cincang, sayuran atau keju. Martabak telur biasanya di sajikan dengan saus pedas dan acar. Juga memiliki tekstur yang lebih padat dan renyah di bandingkan dengan omelette Mesir. Meskipun keduanya merupakan hidangan telur yang populer di Indonesia martabak telur lebih sering di jadikan sebagai camilan atau makanan ringan. Sedangkan omelette Mesir lebih umum di jadikan sebagai sarapan atau makanan utama.

Selain itu martabak telur juga memiliki variasi rasa yang lebih beragam daripada omelette Mesir. Martabak telur dapat di isi dengan berbagai bahan tambahan seperti daging sapi, ayam, udang atau keju. Sehingga memberikan rasa yang lebih kaya dan beragam. Sementara itu omelette Mesir cenderung memiliki resep yang lebih konsisten. Dengan bahan dasar telur, bawang dan rempah-rempah yang merupakan ciri khasnya. Dengan perbedaan ini baik omelette Mesir maupun martabak telur. Tetap menjadi pilihan makanan yang lezat dan populer di Indonesia. Dengan masing-masing dengan karakteristik dan cita rasa yang unik.

Proses Membuat Martabak Mesir

Sebelum proses memasak Omelette mesir di lakukan alangkah baiknya segala bahan di siapkan terlebih dahulu. Di zaman sekarang ini semakin banyak kuliner omelette mesir yang lebih bervariasi. Namun berikut langkah-langkah mengerjakan Proses Membuat Martabak Mesir yang relatif sederhana. Akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam mengatur panas dan waktu. Pertama telur yang telah di kocok dengan bawang dan rempah-rempah di tuangkan ke dalam wajan. Yang di panaskan dengan sedikit minyak. Biasanya wajan yang di gunakan cukup besar untuk membuat martabak dengan ukuran yang besar dan tipis. Telur kemudian di biarkan menggumpal dan mengeras di atas api yang sedang. Tapi seringkali dengan penutup wajan untuk mempercepat proses memasak.

Setelah telur mulai mengeras roti pita atau khubz yang telah di panaskan. Atau di panggang di posisikan di atas telur yang masih setengah matang. Roti pita ini akan menyerap bagian atas telur yang masih cair dan menjadi bagian integral dari Egyptian Pancake. Setelah itu wajan di tutup kembali dan proses memasak di lanjutkan. Hingga telur matang dan roti pita menjadi renyah di bagian bawah. Pada tahap ini beberapa penjual juga dapat membalikkan martabak untuk memastikan kedua sisi matang dengan sempurna.

Terakhir Egyptian Pancake di potong-potong menjadi bagian kecil dan di sajikan panas. Biasanya hidangan ini di sajikan dengan saus pedas atau saus tomat untuk memberikan rasa tambahan. Proses memasak Egyptian Pancake dapat bervariasi sedikit tergantung pada preferensi dan gaya masing-masing penjual tetapi prinsip dasarnya tetap sama. Penting untuk memastikan telur matang dengan baik dan roti pita menjadi renyah. Untuk mendapatkan tekstur dan cita rasa yang sempurna dalam kelezatan Martabak Mesir.